Bikun Tracker: Solusi Menghindari Waktu Tunggu yang Mubazir di Halte
Bis kuning atau yang lebih dikenal dengan sebutan bikun merupakan salah satu transportasi publik ramah lingkungan yang tersedia di dalam lingkungan kampus UI Depok. Meskipun sangat memudahkan mobilitas mahasiswa di dalam kampus, kehadiran bikun tidak disertai dengan kepastian waktu tibanya. Hal ini menyebabkan inefisiensi karena seringkali mahasiswa menghabiskan banyak waktu hanya untuk menunggu datangnya bikun.
Berangkat dari permasalahan tersebut, hadirlah inovasi aplikasi berupa Bikun Tracker yang merupakan hasil kolaborasi antara HIVE FT UI dan Ristek Fasilkom UI.
Mengenal Lebih Dekat Aplikasi Bikun Tracker
Sesuai dengan namanya, Bikun Tracker merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengecek lokasi serta waktu perkiraan bikun sampai ke halte secara real time. Selain itu, pengguna juga disajikan dengan peta rute perjalanan bikun beserta fitur laporan kekerasan seksual guna meminimalisasi kejahatan seksual di lingkungan kampus. Inovasi ini sendiri diluncurkan untuk pertama kali pada hari Minggu (21/5).
Sejak pertama kali diluncurkan, Bikun Tracker telah berhasil menarik perhatian ribuan civitas akademika UI dan membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih mudah. Per Jumat (29/5), laman Bikun Tracker telah memiliki kurang lebih sebesar 17 ribu pengguna aktif dengan pengunjung harian saat launcing berkisar 7 ribu dan turun dan stabil di angka 3 ribu.
“Pengalaman menggunakan Bikun Tracker sangatlah menyenangkan. Tampilan lamannya mudah dipahami dan prediksi waktu kedatangan yang diberikan juga cukup akurat. Waktu yang bisa diefisiensikan dengan hadirnya Bikun Tracker ini rata-rata bisa mencapai 10 menit.” — Hasil observasi redaktur
Untuk mengulik lebih jauh asal mula serta pengembangan inovasi kedepan, Economica berhasil mewawancarai Naufal Faza dan Ariq Pradipta selaku founder dari Hive FT UI. Selain itu, Economica juga berhasil mewawancarai pihak Ristek Fasilkom UI yang diwakili Jeremy Alva selaku Executive Director of Product dan Vincent Suryakim sebagai Executive Director of Engineering.
Kolaborasi Hive FT UI dan Ristek Fasilkom UI
Pembuatan Bikun Tracker ini berawal dari tugas akhir Naufal Faza (Naufal) dan Ariq Pradipa (Ariq) selaku mahasiswa Teknik Komputer angkatan 2020 untuk mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.
“Kita sering juga pakai bikun dan kita enggak tahu kapan bikunnya sampai. Ketidakpastian itu bikin kita dan orang-orang resah,” ujar Naufal mengenai munculnya ide tentang aplikasi ini. Ia dan Ariq beranggapan bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan pemberian pelacak pada bikun.
Setelah muncul ide tersebut, untuk mengeksekusi tugas akhir ini, Naufal dan Ariq meminta izin kepada pihak Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas (DOPF) UI. “Mereka (DOPF UI) setuju, gue sama Ariq bisa dibilang jadi partner resmi untuk ngerjain ini (aplikasi pelacak bikun),” ucap Naufal.
Di lain sisi, Ristek Fasilkom UI sebelumnya juga telah mencoba untuk mengembangkan ide serupa. Akhirnya, terjalinlah kolaborasi pengembangan Bikun Tracker diantara kedua pihak tersebut. “Kami juga reach out ke tim Hive FTUI dan mengajukan kerja sama. Selain karena kemampuan teknis mereka yang baik, juga demi mendapat perspektif dari dari sisi mahasiswa teknik komputer terutama aspek hardware dari sistem-sistem elektronik,” terang Jeremy.
Dalam kolaborasi antara Hive FT UI dan Ristek Fasilkom UI, penting bagi mereka untuk memiliki fasilitator yang dapat menghubungkan mereka dengan sopir-sopir Bikun yang dinaungi oleh Damri. Dalam hal ini, Direktorat Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas UI (DOPF) menjadi peran kunci dalam mengemban tugas sebagai penghubung antara organisasi dan sopir-sopir Bikun. Peran DOPF sebagai fasilitator menjadi sangat krusial dalam menjembatani keterlibatan organisasi dan sopir-sopir Bikun dalam kerjasama ini.
Memanfaatkan Teknologi Terkini
Sebelum Bikun Tracker, ada dua aplikasi serupa, yaitu Bikun Mania dan Dimana Bikun yang memberikan layanan pelacakan angkutan Bikun di kampus. Namun, keduanya tidak lagi beroperasi karena kurangnya pengelolaan dan pemeliharaan dari pihak terkait. Bikun Tracker, sebagai aplikasi terkini, menawarkan fitur yang berbeda dan lebih canggih dibandingkan dengan aplikasi sebelumnya. Dengan menggunakan Bikun Tracker, mahasiswa dapat memantau angkutan Bikun secara realtime melalui perkiraan waktu yang akurat. Hal ini memungkinkan mereka untuk merencanakan perjalanan dengan lebih efisien dan tepat waktu.
Selain itu, fitur yang mengesankan dari Bikun Tracker adalah adanya mekanisme pengaduan kekerasan seksual di dalam angkutan Bikun. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan mahasiswa dengan memberikan akses langsung untuk melaporkan kejadian yang tidak diinginkan maupun insiden keamanan yang terjadi selama perjalanan. “Teknologi yang kami gunakan adalah GPS sudah jelas ada, terus juga protokol perangkat IOT (Internet of Things), kami juga pakai CDN (Content Delivery Network), dan keamanannya sudah dicoba penetration testing dan hasilnya aman,” kata Naufal.
Untuk menjaga agar teknologi terkini dan fitur keamanan yang inovatif tetap berjalan, Hive FT UI dan Ristek Fasilkom UI membagi tugas dalam pengembangan Bikun Tracker. Hive FT UI bertanggung jawab dalam pengembangan bagian back-end, sementara Ristek Fasilkom UI mengambil peran dalam pengembangan bagian front-end dan desain aplikasi serta manajemen dari Bikun Tracker itu sendiri.
Iklim Inovasi di Lingkungan Kampus
Pengembang berharap bahwa aplikasi ini dapat menjadi pengingat bahwa inovasi adalah kunci dalam menjawab tantangan masa depan, dan bahwa kita semua memiliki peran dalam mendorong inovasi tersebut, baik sebagai pengembang maupun pengguna.
“Dengan dukungan dari DOPF Universitas Indonesia, pengembang berkomitmen untuk memastikan bahwa aplikasi Bikun Tracker akan terus membantu civitas akademika Universitas Indonesia for many years to come,” tegas Vincent.
Pembuat Bikun Tracker memiliki harapan yang kuat untuk menjadikan aplikasi ini nyaman dan bermanfaat bagi mahasiswa. “Kami mengundang dan mendorong mahasiswa untuk memberikan masukan, kritik, dan umpan balik mengenai pengalaman mereka dalam menggunakan Bikun Tracker melalui fitur yang ada di dalam laman,” kata Naufal.
Sebagai bentuk upaya untuk menjaga iklim inovasi atas Bikun Tracker, pihak pengembang berencana untuk membuat teknologi ini menjadi open source. Dengan melibatkan komunitas lebih luas, harapannya Bikun Tracker dapat terus diperbaiki, ditingkatkan, dan menjadi solusi yang lebih baik bagi kebutuhan transportasi mahasiswa di lingkungan kampus.
“Salah satu pendekatan yang sedang kami diskusikan adalah dengan open sourcing. Akan tetapi, kami belum dapat mengambil keputusan akhir karena kami masih menimbang pro dan kontra dari seluruh pendekatan yang ada,” terang Vincent.
Selain itu, pengembang juga berharap bahwa aplikasi ini akan meningkatkan motivasi Civitas Akademika UI untuk menggunakan Bikun sebagai alat transportasi sehari-hari. Dengan memilih Bikun, civitas akademika Universitas Indonesia juga secara tidak langsung ikut serta dalam upaya mitigasi climate change.
“Pengembangan aplikasi Bikun Tracker merupakan salah satu perwujudan dari harapan kami untuk terus mendorong adopsi dan penggunaan sustainable technology di kampus kami (UI),” tutup Vincent.
Penulis: Aribho Rahman dan M. Zaky Nur Fajar
Editor: Anindya Vania dan Tara Saraswati